MEMBENTUK PRIBADI TANGGUH
Oleh : Mokammad Hadori**
A.
Pendahuluan
Pada
prinsipnya, memakai pendekatan Psikologi Islam dalam tulisan ini hanya untuk
mempertegas, bahwa istilah psikologi dipakai sebagai pisau analisis dalam
membahas tentang karakter atau kepribadian seseorang terutama sebagai umat
Islam (santri) bagaimana menjadi pribadi tangguh. Sedangkan,
B.
Pribadi Tangguh
Kepribadian secara umum diartikan sebagai karakteristik psikologis
seseorang yang menentukan pola perilakunya (Feist & Feist, 2002), sedangkan
Allport (dalam Feist & Feist, 2002) mendefinisikan kepribadian sebagai
organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan
karakteristik perilaku dan pikirannya.
Ada beberapa karakteristik individu
dapat dikatakan sebagai individu yang memiliki kepribadian tangguh, yaitu :
1.
Individu yang teguh pada pendirian dan mampu
mengambil keputusan secara tepat tanpa menunggu dukungan dari orang lain dan
mampu memutuskan apa yang terbaik buat diri, keluarga, maupun pekerjaannya
serta memiliki sportivitas yang tinggi dan bertanggung jawab terhadap
keputusannya tersebut, jika keputusannya salah.
2.
Individu yang memiliki kepercayaan diri (confident) yang tinggi yang tidak takut
menghadapi tantangan.
3.
Individu yang tidak mudah panik saat berada di
bawah ancaman baik mental maupun fisik, tetap tenang dan mampu mengendalikan
diri sehingga masih bisa memikirkan solusi yang harus diambil, bahkan memiliki
daya tahan yang luar biasa terhadap rasa sakit seberat apapun penyakit yang dideritanya.
4.
Individu yang selalu mampu mengendalikan diri,
mengontrol emosi, dan
tetap tampil mempesona dan berwibawa, walaupun sedang diserang secara verbal oleh sebagian masyarakat yang tidak berkomitmen dengannya.
tetap tampil mempesona dan berwibawa, walaupun sedang diserang secara verbal oleh sebagian masyarakat yang tidak berkomitmen dengannya.
5.
Individu yang konsekuen terhadap pilihan yang
telah ditetapkan termasuk pasangan hidup atau partai politik, tidak cepat
menyerah, berusaha keras untuk mempertahankan apa yang sudah diputuskannya
kecuali terdapat penghianatan dalam pilihan tersebut.
6.
Individu yang mampu menegakkan kebenaran walaupun
harus melawan kekuatan mayoritas yang berkomitmen dalam hal-hal negatif (bathil).
7.
Individu yang tidak takut terhadap para
penguasa atas kebenaran yang diperjuangkannya, dia hanya takut kepada Tuhan.
8.
Individu yang memiliki sikap optimis dan
resiliensi tinggi, yaitu individu yang mampu bangkit di saat terpuruk, walaupun
sampai tingkat yang paling bawah.
9.
Individu yang selalu positive thinking terhadap segala situasi kehidupan dan mampu
menebar positive energy terhadap
sekitarnya sehingga dapat membawa kebaikan bagi orang lain.
10. Individu yang
mampu menaklukkan diri sendiri sebelum menaklukkan orang lain.
11. Individu yang
tidak munafik hanya untuk menyenangkan orang banyak.
12. Individu yang sederhana,
yaitu individu yang tampil apa adanya yang tidak ambisi popularitas.
13. Individu yang rela
berkorban untuk kepentingan bersama, sekalipun nyawa sebagai taruhannya.
C.
Cara Menjadi Pribadi Tangguh
Para ahli psikologi memandang pikiran (mind) sebagai faktor terpenting bagi
kehidupan manusia. Hampir semua sistem kehidupan manusia, gerak tubuh, mood, seluruhnya dikontrol oleh pikiran.
Oleh sebab itu, untuk menjadi pribadi tangguh maka terdapat beberapa hal yang
perlu dilakukan oleh individu, yaitu :
1.
Berpikir realistis
dan sportif
2.
Percaya diri (confident) dalam menghadapi tantangan
3.
Berusaha mencari
solusi jika menghadapi masalah
4.
Percaya bahwa setiap
ada masalah pasti ada jalan keluarnya
5.
Berusaha mengontrol emosi ketika menghadapi
masalah
6.
Belajar dan melatih
kedisiplinan
7.
Melatih kesabaran
8.
Bersikap optimis dalam kondisi apapun
9.
Positive thinking terhadap segala situasi kehidupan
10. Jujur dan mengedepankan pola hidup sederhana
D.
Pengembangan Pribadi Tangguh
Pada tahun
2007, Marwah Daud pada acara Seminar Nasional dengan tema
"Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Akhlaqul Karimah” di
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman mengatakan, bahwa proses
pengembangan pribadi adalah usaha untuk mengubah kualitas pribadi, baik pada aspek
potensi, skil, persepsi, karakter, sikap, dan keyakinan yang sebelumnya kurang
baik menjadi baik, atau meningkatkan kualitas-kualitas yang sudah baik menjadi
lebih baik lagi. Secara umum pengembangan pribadi ini diawali dengan niat atau
motivasi untuk meningkatkan diri, karena menyadari ada kesenjangan antara
kondisi pribadi saat ini dengan kondisi yang diidamkan.
Hal ini perlu
didasari oleh kesadaran bahwa diri (self)
memiliki berbagai potensi berupa pembawaan, sifat, rasa, kecerdasan, karakter,
pola pikir, kemampuan menilai kondisi diri dan “menentukan nasib” dengan segala
kekuatan dan kelemahannya. Selanjutnya potensi-potensi ini perlu direalisasikan
dalam keseharian dengan menerapkan asas-asas kesuksesan serta mendapat dukungan
lingkungan terdekat. Dalam proses pengembangan pribadi ini, agama merupakan
pedoman dan nilai-nilai rujukan yang mutlak diperlukan, karena pribadi tangguh
adalah pribadi dengan kompetensi tinggi dan akhlak mulia yang bersumber dari
keimanan yang mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar