Minggu, 08 Juli 2012


MEMBENTUK PRIBADI TANGGUH
MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI ISLAM*
Oleh : Mokammad Hadori**


A.         Pendahuluan
Pada prinsipnya, memakai pendekatan Psikologi Islam dalam tulisan ini hanya untuk mempertegas, bahwa istilah psikologi dipakai sebagai pisau analisis dalam membahas tentang karakter atau kepribadian seseorang terutama sebagai umat Islam (santri) bagaimana menjadi pribadi tangguh. Sedangkan, 
istilah Islam dijadikan sebagai alat untuk menilai konsep-konsep psikologi Barat kontemporer yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai Islam atau sumber-sumber formal Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dalam hal ini, berarti Psikologi Islam dijadikan dasar untuk membahas karakter atau kepribadian seseorang melalui perspektif Islam.
B.         Pribadi Tangguh
Kepribadian secara umum diartikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang menentukan pola perilakunya (Feist & Feist, 2002), sedangkan Allport (dalam Feist & Feist, 2002) mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Ada beberapa karakteristik individu dapat dikatakan sebagai individu yang memiliki kepribadian tangguh, yaitu :
1.          Individu yang teguh pada pendirian dan mampu mengambil keputusan secara tepat tanpa menunggu dukungan dari orang lain dan mampu memutuskan apa yang terbaik buat diri, keluarga, maupun pekerjaannya serta memiliki sportivitas yang tinggi dan bertanggung jawab terhadap keputusannya tersebut, jika keputusannya salah.
2.          Individu yang memiliki kepercayaan diri (confident) yang tinggi yang tidak takut menghadapi tantangan.
3.          Individu yang tidak mudah panik saat berada di bawah ancaman baik mental maupun fisik, tetap tenang dan mampu mengendalikan diri sehingga masih bisa memikirkan solusi yang harus diambil, bahkan memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap rasa sakit seberat apapun penyakit yang dideritanya.
4.          Individu yang selalu mampu mengendalikan diri, mengontrol emosi, dan
tetap tampil mempesona dan berwibawa, walaupun sedang diserang secara verbal oleh sebagian masyarakat yang tidak berkomitmen dengannya.
5.          Individu yang konsekuen terhadap pilihan yang telah ditetapkan termasuk pasangan hidup atau partai politik, tidak cepat menyerah, berusaha keras untuk mempertahankan apa yang sudah diputuskannya kecuali terdapat penghianatan dalam pilihan tersebut.
6.          Individu yang mampu menegakkan kebenaran walaupun harus melawan kekuatan mayoritas yang berkomitmen dalam hal-hal negatif (bathil).
7.          Individu yang tidak takut terhadap para penguasa atas kebenaran yang diperjuangkannya, dia hanya takut kepada Tuhan.
8.          Individu yang memiliki sikap optimis dan resiliensi tinggi, yaitu individu yang mampu bangkit di saat terpuruk, walaupun sampai tingkat yang paling bawah.
9.          Individu yang selalu positive thinking terhadap segala situasi kehidupan dan mampu menebar positive energy terhadap sekitarnya sehingga dapat membawa kebaikan bagi orang lain.
10.       Individu yang mampu menaklukkan diri sendiri sebelum menaklukkan orang lain.
11.       Individu yang tidak munafik hanya untuk menyenangkan orang banyak.
12.       Individu yang sederhana, yaitu individu yang tampil apa adanya yang tidak ambisi popularitas.
13.       Individu yang rela berkorban untuk kepentingan bersama, sekalipun nyawa sebagai taruhannya.
C.          Cara Menjadi Pribadi Tangguh
Para ahli psikologi memandang pikiran (mind) sebagai faktor terpenting bagi kehidupan manusia. Hampir semua sistem kehidupan manusia, gerak tubuh, mood, seluruhnya dikontrol oleh pikiran. Oleh sebab itu, untuk menjadi pribadi tangguh maka terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh individu, yaitu :
1.          Berpikir realistis dan sportif
2.          Percaya diri (confident) dalam menghadapi tantangan
3.          Berusaha mencari solusi jika menghadapi masalah
4.          Percaya bahwa setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya
5.          Berusaha mengontrol emosi ketika menghadapi masalah
6.          Belajar dan melatih kedisiplinan
7.          Melatih kesabaran
8.          Bersikap optimis dalam kondisi apapun
9.          Positive thinking terhadap segala situasi kehidupan
10.       Jujur dan mengedepankan pola hidup sederhana
D.         Pengembangan Pribadi Tangguh
Pada tahun 2007, Marwah Daud pada acara Seminar Nasional dengan tema "Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Akhlaqul Karimah” di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman mengatakan, bahwa proses pengembangan pribadi adalah usaha untuk mengubah kualitas pribadi, baik pada aspek potensi, skil, persepsi, karakter, sikap, dan keyakinan yang sebelumnya kurang baik menjadi baik, atau meningkatkan kualitas-kualitas yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Secara umum pengembangan pribadi ini diawali dengan niat atau motivasi untuk meningkatkan diri, karena menyadari ada kesenjangan antara kondisi pribadi saat ini dengan kondisi yang diidamkan.
Hal ini perlu didasari oleh kesadaran bahwa diri (self) memiliki berbagai potensi berupa pembawaan, sifat, rasa, kecerdasan, karakter, pola pikir, kemampuan menilai kondisi diri dan “menentukan nasib” dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Selanjutnya potensi-potensi ini perlu direalisasikan dalam keseharian dengan menerapkan asas-asas kesuksesan serta mendapat dukungan lingkungan terdekat. Dalam proses pengembangan pribadi ini, agama merupakan pedoman dan nilai-nilai rujukan yang mutlak diperlukan, karena pribadi tangguh adalah pribadi dengan kompetensi tinggi dan akhlak mulia yang bersumber dari keimanan yang mantap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar